KERANGKA CERITA
Tema : Rasa sayang yang mendalam
Judul : Ku ingat senja di sore
hari
Tokoh dan perwatakan : Beky (
penyayang, penurut, mudah marah, suka ngeyel )
Lulu (penyayang,
tidak mudah marah, sabar )
Orang tua Beky dan Lulu ( sabar dan ramah )
Latar : Tepi pantai, didalam
rumah, dan pusara.
Alur :
1.
Perkenalan
Ya. Dua
orang perempuan itu adalah kakak beradik. Sang kakak bernama Lulu yang sudah
menginjak kelas 2 SMA, sedang sang adik yang bernama Beky masih menginjak kelas
2 SMP. Walaupun jarak umur mereka 3 tahun, itu bukan berarti mereka tidak bisa
akur. Justru mereka lebih dari akur.
2.
Rangsangan
Selama ini
Lulu mengidap penyakit ganas yang selalu dia sembunyikan dari adiknya, kecuali
papa dan mamanya. Dia tidak mau melihat Beky menangis karenanya.
3.
Konflik
Lulu pergi
ke China untuk berobat, namun Beky tidak mengetahui perihal itu. Yang Beky tahu
adalah, Lulu pergi ke China untuk melanjutkan sekolahnya.
4.
Kimaks
Beky terus
menunggu Lulu ditepi pantai sambil menunggu matahari terbenam. Berharap kalau
Lulu datang dan duduk disampingnya.
5.
Peleraian
Tiba-tiba
mama dan papa Beky datang ke tepi pantai sambil menangis. Hal itu membuat Beky
memiliki firasat buruk.
6.
Penyelesaian
Beky tak
kuasa menahan tangisnya saat melihat peti mati didepannya. Kini dia ada didepan
pusara Lulu. Dan akhirnya Beky tahu kalau alasan sebenarnya Lulu pergi ke China
bukan untuk melanjutkan sekolahnya, tapi untuk pengobatan
KU
INGAT SENJA DI SORE HARI
Terlihat dua orang perempuan sedang duduk ditepian pantai
yang menghempaskan ombaknya dengan keras, namun lembut. Suara deburan ombak
sungguh menenangkan hati. Ditambah dengan langit sore berwarna oranye lembut
yang menjadi latar belakang.
Dua orang perempuan itu menutup kedua kelopak mata mereka
sambil menikmati semilir angin yang seolah membelai lembut rambut mereka.
Seakan waktu terhenti. Pikiran mereka kosong karena lembutnya angin sore. Angin
itu seolah olah telah menerbangkan semua masalah yang mereka miliki hingga
hilang tak berbekas. Setidaknya, itu yang mereka rasakan sekarang.
Salah satu dari mereka mulai menguap dan membuka kelopak
matanya. Dia mengucek matanya pelan, dan tidak menyadari kalau pergerakannya
itu menganggu seseorang disebelahnya.
“Apa kau mulai mengantuk?” yang ditanya hanya mengangguk
pelan sambil terus menguap.
“Tunggulah. Matahari sebentar lagi terbenam” lagi. Yang
ditanya hanya menganggukkan kepalanya, menuruti apapun yang dikatakan Lulu,
kakaknya.
Ya. Dua orang perempuan itu adalah kakak beradik. Sang
kakak bernama Lulu yang sudah menginjak kelas 2 SMA. Wajah Lulu yang pucat
tidak menghilangkan kesan cantiknya. Sedang sang adik yang bernama Beky masih
menginjak kelas 2 SMP. Dan Beky memiliki wajah cantik dan kulit putih susu.
Walaupun jarak umur mereka 3 tahun, itu bukan berarti mereka tidak bisa akur.
Justru mereka lebih dari akur.
Hobi mereka adalah menunggu senja tiba ditepi pantai
sambil melihat matahari tenggelam. Bagi mereka, itu adalah hal yang
menyenangkan. Sangat menyenangkan, walau Beky sebenarnya sangat sering mengantuk
saat menunggu matahari tenggelam bersama kakaknya. Tapi Lulu tidak
memperdulikan hal itu. Karena sebenarnya, bukan tanpa alasan Lulu mengajak Beky
kesini setiap sore.
Lulu ingin memandangi wajah cantik Beky yang paling
disukainya, agar dia bisa benar benar mengingat dengan jelas setiap lekuk wajah
cantik Beky yang mendekati sempurna. Beky adalah orang kedua yang paling dia
sayangi dalam hidupnya setelah kedua orang tuanya.
Kalau
boleh diumpamakan, Beky adalah mutiara hitam baginya.
Jujur saja, selama ini Lulu mengidap penyakit ganas yang
selalu dia sembunyikan dari adiknya, kecuali papa dan mamanya. Dia tidak mau
melihat Beky menangis karenanya. Dia lebih suka melihat wajah tenang adiknya
yang menyandar dibahunya disaat senja.
Kanker otak. Penyakit yang selama ini menemani hari
harinya yang indah dan berwarna, namun penuh penderitaan. Tidak jarang dia
menangis saat memandangi wajah adiknya. Dan dia dengan cepat menghapus air
matanya saat dirasa adiknya terbangun.
“Mataharinya
indah sekali. Aku sangat menyukai moment seperti ini, apalagi saat berdua
denganmu kak” Beky tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya. Lulu yang
melihatnya juga ikut tersenyum.
“Ayo
kita kembali. Mama dan papa pasti sudah menunggu untuk makan malam”
Keesokan
harinya …
“Sudahlah
papa, tidak perlu bangunkan Beky. Kasihan dia pasti masih mengantuk. Lagipula
ini kan hari minggu” Lulu tetap bersikeras agar mama dan papanya tidak
membangunkan Beky.
Hari
ini Lulu memutuskan untuk pergi ke China hari ini. Mamanya mendapat informasi
kalau metode pengobatan disana sangat manjur. Dan bukan tanpa alasan Lulu tidak
mau membangunkan adiknya. Lulu tidak mau melihat Beky menangis saat ia akan
pergi. Dan dia juga tidak memperdulikan adiknya itu yang pasti akan marah
padanya. Tapi tak apa, asalkan ia bisa sembuh dari penyakitnya itu.
“Baiklah,
papa akan memberi tahu adikmu kalau kau pergi untuk menyelesaikan pendidikanmu
di China. Ayo kita kita berangkat” papa Lulu mencium kening anak sulungnya itu
dan berlalu menggunakan mobil hitam miliknya.
Sudah
1 bulan ini Beky tidak melihat kakaknya. Dia sangat marah saat tahu kalau
kakaknya tidak membangunkannya. Papanya bilang kalau kakaknya akan melanjutkan
sekolahnya di China dan ditemani mamanya. Yah, walaupun dia marah pada
kakaknya, tapi tidak bisa dipungkiri kalau dia begitu merindukan kakak
sulungnya itu.
Dan
selama 1 bulan ini dia selalu duduk di tepi pantai. Berharap agar kakaknya
datang dan ikut duduk disampingnya. Dan Beky sangat menyadari jika hal itu
adalah hal yang tak mungkin terjadi dan tidak seharusnya dia menunggu disini
seperti orang bodoh.
Tidak
mungkin bukan kakaknya akan kembali setelah 1 bulan? Setidaknya dia harus
menunggu sampai kakaknya lulus SMA. Dan itu masih 2 tahun lagi.
Matahari
sudah terbenam. Hari berganti malam. Tapi Beky masih terduduk ditepi pantai.
Rasanya enggan meninggalkan tempat yang menjadi kenangan terakhir bersama
kakaknya. Dan disaat seperti ini, dia hanya menangis, berharap rasa rindunya
akan lenyap bersamaan dengan air matanya. Walau dia tahu, menangis tidak akan
bisa membantunya meluapkan rasa rindunya.
“Beky
sayang!!” seorang wanita paruh baya itu berlari sambil menangis, lalu dia
memeluk Beky dengan sangat erat. Beky menoleh ke sumber suara dan terkejut
karena ada yang memeluknya tiba tiba.
“Mama!!!
Kapan mama kembali? Dimana kak Lulu?” Beky membalas pelukan mamanya tidak kalah
erat. Tapi sedetik berikutnya dia langsung melepas pelukan mamanya dan hendak
berlari ke dalam rumah, sebelum tangannya ditahan oleh mamanya.
“Beky,
Lulu tidak sedang berada dirumah” Mama Beky menghapus air matanya dengan
sebelah tangannya yang tidak memegang tangan Beky. Lalu dia mengenggam jemari
anak bungsunya itu dengan erat.
Beky
menaikkan sebelah alisnya. Sungguh, dia tidak mengerti dengan perkataan
mamanya. Kalau kakaknya masih ada China, lalu kenapa mamanya pulang kemari
tanpa kakaknya? Beky yakin kalau mamanya tidak setega itu untuk meninggalkan
anaknya sendirian di negara asing.
“Apa
maksud mama? Dimana kakak Lulu? Mama tidak mungkin meninggalkan kakak di China
sendirian kan?” wajah Beky berubah menjadi merah, dan matanya juga terlihat
berwarna kemerahan. Sungguh, dia memiliki firasat buruk. Tapi dia mati-matian
menahan rasanya itu dan berusaha tidak menangis.
Namun,
hanya suara isak tangis dari mamanya yang membalas pertanyaannya. Firasat buruk
itu kini menghantui pikiran Beky. Dia tidak mau hal buruk menimpa kakak yang
paling disayanginya. Setitik air mata mulai turun mengalir di pipi merah Beky.
Dan tetes itu diikuti oleh tetes tetes berikutnya dan kini wajah Beky benar
benar dibanjiri air mata.
Tiba-tiba
papa Beky datang dan membelai puncak rambut Beky dengan lembut. “Sabar ya
sayang, papa tahu kamu sedih. Tapi kamu harus kuat” mama Beky menambahkan, “ayo
kita pergi ke pemakaman” mama Beky menarik tangan Beky dengan lembut menuju
mobil hitam miliknya.
Ada
apa ini? Kenapa semua jadi seperti ini? Sungguh, Beky berharap semua ini
hanyalah mimpi. Semua pikiran buruk itu semakin kuat karena perkataan mama dan
papanya. Papanya bilang dia harus kuat dan sabar? Mamanya bilang mereka akan
pergi ke Pemakaman? Siapa yang meninggal? Semua ini membuat kepalanya pusing.
Beky
tak kuasa menahan tangisnya saat melihat peti mati didepannya. Kini dia ada
didepan pusara kakaknya. Beky terus memandangi wajah cantik kakaknya dari foto
diatas peti itu, lalu mengusapnya perlahan.
“Kenapa
kakak tidak pernah bilang kalau kakak punya penyakit kanker otak? Kenapa kakak
harus menyembunyikannya? Penyesalan selalu datang terlambat. Aku juga salah,
tidak pernah bertanya dan memperhatikan wajah kak Lulu yang selalu terlihat
pucat” Beky masih terus menangis sesenggukan.
“Bisakah
waktu terputar kembali? Aku begitu menyayangimu kak, aku ingin selalu terus
bersamamu. SELAMANYA”
Saat
perjalanan menju pusara tadi, mama dan papa Beky sudah bercerita kalau Lulu
pergi China bukan untuk bersekolah, tapi untuk berobat. Namun, dokter dari
China itu bilang, kalau dia tidak bisa menyembuhkan penyakit Lulu yang sudah
stadium akhir. Dan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan nyawa Lulu.
Namun
Tuhan berkehendak lain. Tuhan datang menjemput Lulu yang hampir sekarat.
Mungkin, Tuhan sangat menyayangi Lulu yang baik dan sabar. Hingga Dia ingin
menempatkan Lulu disampingnya. Semoga saja memang begitu.
Beky
mendongakkan kepalanya untuk dapat melihat langit lepas didepannya. Langit yang
memang sudah gelap, menambah sinar temaran dihatinya. Beky ingin menangis lagi,
tapi dia tidak bisa. Dia tidak bisa menangis lagi karena membayangkan senyuman
kakaknya diatas langit. Disana, Beky melihat kakaknya tersenyum tulus dan
terlihat begitu bahagia.
“kak,
aku tidak akan pernah melupakan senja disore hari. Dan aku juga tak akan pernah
melupakan pantai dekat rumah kita. Tempat dimana kita menunggu matahari
terbenam, dan saat saat kita menikmati angin sore kala senja tiba. Aku selalu
mengingatnya kak” dan disaat itu juga, bulir air mata mulai membasahi pipi
putih Beky.
~SELESAI~
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWkwk iya, ini fanfic yang aku jadiin cerpen buat tugas sekolah. Makasih ya responnya^^
HapusIni nyata ???? Ini kisah nya asli ya????
HapusCeritannya bagus menginspirasi....
BalasHapuswhaaaaat
BalasHapuswhatt
BalasHapusya membantu :)
BalasHapusTahapan alurnya salah gk sih?
BalasHapusWth terharu.Makasih Ceritanye
BalasHapusalurnya maju atau mundur?
BalasHapusizin copy ya
BalasHapusooooowwwwww ngono tho ,ckckckckckckckckck
BalasHapusMenginspirasi
BalasHapusMenginspirasi
BalasHapusBagus banget
BalasHapusAmanat nya apa?
BalasHapusAmanat nya apa?
BalasHapusPengarangnya Siapa yaa Ama Amanat Apa?
BalasHapusSudut pandangnya apa?
BalasHapusini amanatnya apa ya
BalasHapusKlimaks nya yg mana ya?
BalasHapusKlimaks nya?
BalasHapusSudut pandangnya?
BalasHapusGaya bahasa, amanat dan sudut pandangnya apa?
BalasHapusPenulisnya namanya siapa
BalasHapusNah iya penulisnya siapa ya, lagi butuh ni
HapusKak premis dan tema cerita di atas aa ya?
BalasHapusKak bantu jawab
HapusKak premis dan tema ceritadiatas apaya?
BalasHapus