Sumber Arus Listrik dan
Energi Listrik
A. Sumber Arus Listrik
Sumber arus listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus
listrik, contohnya baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan
elemen Weston. Mobil-mobilan dapat bergerak karena memperoleh energi listrik
dari baterai, lampu senter dapat digunakan setelah dipasang baterai ke
dalamnya.
1. Gaya Gerak Listrik
Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya pada elektron
sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak. Gaya dari sumber
baterai yang demikian disebut sebagai gaya gerak listrik (ggl).
Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik
adalah volt (V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum
label 1,5 V, ini menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai
tersebut. Jadi, ggl merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber
listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan listrik (saklar terbuka).
2. Elemen Primer
Berdasarkan kemampuannya memberikan gaya gerak listrik, sumber arus listrik
dibedakan menjadi elemen primer dan elemen sekunder. Baterai yang digunakan
oleh jam dinding merupakan elemen primer.
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen primer merupakan
sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika sumber arus
tersebut sudah habis energinya, kamu tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu
harus mengganti sumber arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.
a. Baterai
Baterai merupakan elemen kering. Jika diamati, baterai memiliki dua
kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai berupa
batang karbon yang dibenamkan ke dalam campuran mangan dioksida (MnO2) dan
amonium klorida (NH4Cl). Kutub negatif baterai adalah lapisan paling luar yang
terbuat dari seng (Zn).
Campuran mangan dioksida berfungsi sebagai zat pelindung elektrolit.
Di antara lapisan paling luar yaitu seng berfungsi sebagai kutub negatif dan
campuran mangan dioksida terdapat pasta amonium klorida yang berfungsi sebagai
elektrolit. Di antara kutub positif dan kutub negatif ini terdapat beda
potensial. Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai tersebut dapat
mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah rangkaian.
Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis sehingga baterai
tersebut tidak dapat menghasilkan arus listrik. Baterai termasuk sumber arus
listrik yang tidak dapat diisi ulang.
Dengan adanya arus listrik ini, kamu akan dipermudah memperoleh sumber
energi listrik yang dapat dibawa ke mana-mana, sehingga akan lebih mudah dan
praktis. Baterai masih banyak digunakan pada jam dinding, radio, lampu senter,
dan sebagainya.
Penyempurnaan dari sel seng karbon adalah baterai alkalin. Ukuran, bentuk,
dan tegangannya mirip dengan sel seng karbon, tetapi jika digunakan dalam suatu
peralatan, sel alkalin dapat bertahan enam atau tujuh kali lebih lama dibanding
sel seng karbon biasa. Dalam sel alkalin mengandung elektrolit larutan kalium
hidroksida. Pelat logamnya terbuat dari nikel dan senyawa kadmium.
b. Elemen Volta
Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827)
seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel elektrokimia
yang dapat menghasilkan arus listrik.
Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat
(H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif
adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke dalam
larutan asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng tembaga
bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi daripada
potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng seng menuju lempeng
tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu, arus akan mengalir
dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan menyala. Namun, aliran
arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu akan padam. Hal ini
dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan oleh asam sulfat
(H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga. Gelembung gas hidrogen ini akan
menghambat aliran elektron. Kamu telah mengetahui bahwa arus listrik adalah
aliran elektron-elektron sehingga jika aliran elektron ini terhambat, tidak
akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini disebut polarisasi. Dengan kata
lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda elemen oleh hasil
reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut. Namun demikian, ide Volta inilah
yang menjadi prinsip dalam
pembuatan baterai dan aki.
pembuatan baterai dan aki.
c. Elemen Daniell
Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja elemen
volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat (CuSO4)
untuk mencegah terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator sehingga usia
elemen dapat lebih lama. Perhatikan diagram sel daniell pada gambar di bawah
ini.
3. Elemen Sekunder
Tidak seperti elemen primer, elemen sekunder bersifat dapat diperbaharui.
Artinya tegangan yang berasal dari elemen sekunder suatu saat akan habis,
tetapi kamu masih dapat mengisi elemen tersebut. Contoh elemen sekunder adalah
akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda
motor dan mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas
pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini disebut sel
(Gambar di bawah). Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan
tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan
angka pada aki. Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl
12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.
Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu
kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif terletak pada timbal dan kutub
positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam
larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya
akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali,
perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).
Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi energi
listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi
listrik menjadi energi kimia. Cara pengisian aki adalah sebagai berikut.
a. Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih tinggi dari aki tersebut.
b. Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan agar tidak merusakkan sel aki.
c. Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.
d. Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.
a. Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih tinggi dari aki tersebut.
b. Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan agar tidak merusakkan sel aki.
c. Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.
d. Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.
4. Elemen dibagi 2 yaitu elemen primer dan
elemen sekunder.
· kekurangan elemen
volta :
1.
Bentuknya besar dan berat
2.
Tidak praktis dan lambat dalam menyuplai beda potensial.
3. hanya dapat
bekerja dalam waktu yang pendek
· kelebihan
baterai/elemen kering :
1.
lebih
praktis.
2.
Ada batu
baterai yang mempunyai beda potensial lebih dari 1,5 volt
3.
Ada baterai
sekunder yang dapat diisi ulang. Seperti baterai yang ada pada handphone atau
kamera digital.
· Kekurangan
baterai :
1.
Baterai
primer hanya dapat digunakan sekali karna tidak dapat diisi ulang.
· Kelebihan
akumulator:
1.
Mempunyai
sumber tegangan yang lebih besar dibandingkan batu baterai.
2.
Aki
merupakan elemen sekunder, sehingga dapat diisi ulang.
5. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua buah kutub sumber
tegangan. Alat untuk mengukur tegangan disebut voltmeter. Selain tegangan
antara kutub-kutub sumber tegangan, setiap alat listrik dalam sebuah rangkaian
tertutup akan mempunyai tegangan yang dapat diukur dengan voltmeter.
Tegangan ini disebut tegangan jepit. Jadi tegangan jepit merupakan beda
potensial antara kutub-kutub sebuah sumber arus listrik ketika sumber
mengalirkan arus listrik. Misalkan sebuah sumber 12 V digunakan untuk
menyalakan sebuah lampu, ukurlah potensial listrik lampu tersebut dengan cara
memasangkan voltmeter secara paralel dengan lampu. Tegangan yang terbaca pada
voltmeter ini merupakan tegangan jepit atau tegangan terpakai oleh alat. Nilai
tegangan jepit tergantung pada nilai hambatan bebannya. Makin besar nilai
hambatan bahan makin kecil nilai tegangan jepitnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar