30 January
2009
Cermin dan
lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya
untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja
berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
Mata
Salah satu
alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah
mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening,
berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur
pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakan aqueous
humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
Bagian-bagian
mata
Cahaya yang
masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut
retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan
disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak
dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek
dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Lensa mata
merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek
yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina,
lensa mata selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan
mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya
akomodasi mata.
Saat mata
melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung
agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat
objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan
tepat di retina.
Titik
terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata
(punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya,
mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak
baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan
untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat
mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun,
titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata
(punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya,
mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal
adalah di titik tak hingga (~).
Rabun Jauh
dan Cara Memperbaikinya
Orang yang
menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang
jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak
25 cm). titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak
tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
Rabun jauh
dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan
(memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat
membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
miopi
dikoreksi menggunakan lensa negatif
Jarak fokus
lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami rabun
jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
Di sini
jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’
adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan
untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan
di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
Rabun Dekat
dan Cara Memperbaikinya
Orang yang
menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek
yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek
yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih
jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata
hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat
mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat
membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
hipermetropi
dikoreksi menggunakan lensa positif
Jarak fokus
lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami
hipermetropi dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat
lensa.
Di sini
jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25 cm), dan s’
adalah titik dekat mata (PP). Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan
untuk memindahkan (memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi bayangan
di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
Kaca
Pembesar
Kaca
pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat
dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa
positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan
jelas.
Lup dapat
digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran
bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang
terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn
= jarak titik dekat mata).
Perbesaran
bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata berakomodasi maksimum adalah
Dimana P
adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn
= 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan
lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat lelah.
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam
keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat
jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di
titik fokus lensa (s = f).
Perbesaran
bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn
adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal),
dan f adalah jarak fokus lup.
Mikroskop
Perbesaran
bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah
lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang
lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang
lebih besar dapat diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung.
Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran
sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah
mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat
dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata
dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak
fokus lensa objektif.
mikroskop
dan bagian-bagiannya
pembentukan
bayangan pada mikroskop
Objek yang
ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob
dan 2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1
yang berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan
menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat
optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan
berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di
depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat
maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran
yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan
perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
Adapun
perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai
berikut.
untuk mata
berakomodasi maksimum
untuk mata
tidak berakomodasi
Dimana Pok
adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat
mata (untuk mata normal sn = 25 cm), dan fok
adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran
total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran
lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal
penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) jarak antara lensa objektif dan
lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan
penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob)
dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2) menggunakan mikroskop dengan
mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat
mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3) menggunakan mikroskop dengan
mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok
) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat
dituliskan
sok = fok
Teropong
Bintang
Bintang-bintang
di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh
mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek
yang letaknya sangat jauh.
Teropong
terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak
fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob>fok).
Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena
teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak
berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa
okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa)
adalah
d = fob + fok
dimana fob
adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus
lensa okuler.
Adapun
perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar