RISKA'S BLOG

Kpoppers sejati yang hiatus karena kelas 9. Author at screenplays >

Jumat, 03 April 2015

FF // Thanks For All, My Love

Author : Riska Jung a.k.a. Frencessca Kitiwhut
Cast     : Kim Rae Yoo
              Jung Taekwoon a.k.a Leo of VIXX  (Cuman pajang nama)
Genre  : Hurt, Angst
Rated  : T
Length : Oneshoot

WARNING!!
Alur kecepetan. Paham ga paham, silahkan pahami sendiri :v
Dan Leo disini memang diceritakan, tapi dia ga ngapain-ngapain. Hanya sekedar namanya doang yang lewat :v 
Dan semuanya adalah POV nya Rae Yoo

Pernah di Post di ->> https://www.facebook.com/notes/riska-wisma-anggraini/thanks-for-all-my-love/352607258279067?pnref=story



-0-0-0-

Kau tahu, aku sangatlah bersyukur karena memiliki seorang kekasih sepertimu, Leo.

Kau hanya akan menjitak kepalaku saat kau marah dengan tingkahku yang ceroboh dan kurang berhati-hati.
Namun, kau akan mengusap kepalaku lembut setelahnya dengan senyumanmu yang sangat manis itu, lalu berkata, "Jangan melakukannya lagi, ne."

Kau selalu memelukku saat mati lampu,
Karena kau tahu, aku sangat takut dengan keadaan gelap dimana tidak ada pencahayaan sama sekali.
Tapi, kau hanya akan mengusap punggungku pelan dalam diam, tanpa mengatakan, "Tenang saja, ini aku," lalu kau pun memelukku dalam diam juga.
Karena kau pun tahu, ucapan itu mirip dengan yang ada di film horror yang entah apa yang namanya. Aku benar-benar tidak ingin berusaha mengingatnya judulnya filmnya. Yang aku ingat adalah, film horror itu adalah film dari Jepang yang sangat aku benci.

Kau tidak pernah risih denganku yang sangat suka dan sering memandangi wajah tampan dan manismu itu,
Karena kau juga menyukai tingkah dan kebiasaanku itu, serta caraku menatapmu. Ah, aku juga masih ingat kalau kau menyukai mata onix berkilau milikku.

Dan kau juga tidak pernah bosan mendengar setiap celotehanku, meskipun kau jarang menggubris celotehanku yang memang tidaklah penting.
Kau pun mengerti mengapa aku selalu berbicara dan tidak bisa diam saat bersamamu. Itu karena aku tidak menyukai suasana canggung dan senyap.
Kau memang mendengarkanku, tapi kau hanya membalas semua ucapanku dengan senyuman manismu dan genggaman lembut di tanganku.
Dan jika kau menginginkanku berhenti, kau hanya perlu menautkan jemari kita berdua, atau mengecup pipiku sekilas. Hal itu bisa membuatku diam mematung.

Kau selalu menemaniku kemanapun aku pergi,
Meski saat itu kau memiliki acara bersama keluarga atau teman-temanmu.
Kau rela membatalkan semua acara yang bahkan sebenarnya sudah kalian rencanakan jauh-jauh hari dan itu semua hanyalah demi aku.

Kau bahkan pernah memberikan syal dan mantelmu saat musim dingin 2 tahun yang lalu,
Padahal kau tahu kalau kau mudah terkena flu dan tidak bisa menahan dingn lebih lama.
Tapi lihatlah? Kau memberikan pakaian hangatmu padaku dan kau hanya berbekal kaus berlengan panjang dan topi rajutan buatanku.
Dan itu membuatmu sampai sakit dan tidak bisa pergi sekolah selama 1 minggu.
Kau tidak memarahiku, kau hanya tersenyum dan mengusap kepalaku pelan dan mengatakan, "Aku rela sakit, asalkan itu jangan kau. Karena bagiku, akan sangat menyakitkan melihat orang yang aku cintai terbaring lemah di atas ranjang," dan saat itu juga aku langsung memelukmu erat.

Dan dari semua itu selalu dan selalu saja membuatku ingin menitikkan air mata terharu dan senang,
Terharu karena kau mau melakukan semua yang aku inginkan dan kau melakukan yang terbaik,
Senang karena dari semua itu akan membuktikan, kalau kau benar-benar tulus mencintaimu.

Terimakasih. Terimakasih untuk kesetiaanmu dan kebersamaan kita selama 3 tahun ini.
Aku benar-benar mencintaimu, Leo. Benar-benar mencintaimu.

Aku berjongkok dan meletakkan sebuket mawar merah dan mawar putih yang menjadi satu -bunga kesukaan kami berdua- di atas tempat tidur Leo yang berwarna coklat marun. Namun Leo tidak berada diatasnya, tapi didalamnya. Aku tahu, dia pasti sedang tertidur dengan sangat pulas hingga tidak mengetahui keberadaanku. Dia bahkan tidak mengucapkan 'Selamat Sore 'yang biasa dia ucapkan padaku setiap kali aku datang menemuinya.

Dengan perlahan, kugerakkan jemariku lembut untuk mengusap senderan tempat tidur Leo yang terbuat dari keramik berwarna hitam dan berkilau.
Keramik? Iya benar, kini senderan Leo sangat keras dan tidak empuk seperti dulu lagi. Dan nampak berkilau karena biasan cahaya dari mentari sore.
Kutatap wajah Leo yang terbingkai dari kayu mahoni yang menghasilkan ukiran yang sangat indah. Aku mengusap wajahnya lembut, mengusap permukaan halus dari benda berwarna putih bening dan transparan itu. Kau tahu, aku memang tidak benar-benar mengusap wajahnya, tapi fotonya yang ada didalam bingkai.

Dengan berat hati, kulangkahkahkan kakiku menjauh dari pusat pemakaman, menjauhi kediaman Leo.
Pemakaman? Kediaman Leo? Ahh, aku tahu kau tidak sebodoh itu hingga kau tidak mengerti maksudku.
Sebenarnya aku masih ingin berlama-lama disini untuk menemani Leo, tapi air mataku tidak bisa di ajak kompromi dan bekerja sama.
Dari tadi aku merasakan sesak didadaku dan itu sangat menyakitkan. Belum lagi dengan sesuatu yang terasa seperti selalu ingin mendorong otot mataku untuk mengeluarkan cairan krystal bening dari ujung mataku.

Aku tidak akan menangis. Leo sangat benci melihatku menangis, karena dia bingung ingin melakukan apa yang bisa membuatku tenang saat menangis.
Dan kenyataannya adalah benar, Leo akan terus berdiam diri mematung didalam sana tanpa melakukan apapun atau bahkan hanya untuk sekedar mengusap air mataku. Dia juga tidak akan pernah lagi mengucapkan selamat sore atau memberikan senyuman manis itu yang merupakan candu untukku. Aku tidak bisa mendapatkannya atau merasakannya lagi.

Ku dongakkan kepalaku menatap langit senja. 
Setitik air mata mulai menetes dari ujung mataku, namun aku tetap tersenyum.
Tersenyum membayangkan wajah Leo diatas sana yang juga tersenyum menatapku bahagia.

Aku menolehkan kepalaku lagi ke pusat pemakaman dan memasuki mobilku agar bergegas pergi.

Leo, terimakasih untuk semuanya. Semua yang telah kau berikan, akan ku jaga dan simpan baik-baik. Dan semua kenangan, akan ku ingat selamanya, bahkan sampai aku menyusulmu esok hari.
Terimakasih, Leo. Aku mencintaimu. Kemarin, Hari ini, Besok, dan SELAMANYA!!


END


 Gaje? Hehehe ~ :v Mian, ini emang bisa dikatakan bukan ff, tapi cuman sekedar notes aja. Tapi kalian ngerti maksudnya pan?Mian kalo gangerti juga maksudnya :v Bisa tanya ke gw :v Boleh koment dan kritik&saran (boleh banget) tapi no bash yeth :3  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar